lebong  

Wabup Lebong, Fahrurrozi Sesalkan Masih Ada Warganya yang Sakit Naik Angkutan Umum!

PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Masih sering ditemuinya masyarakat di Kabupaten Lebong yang menggunakan mobil pribadi/angkutan umum saat akan berusaha mendapatkan layanan kesehatan atau berobat menuju rumah sakit. Dimana kondisi pasien dalam keadaan lemah atau tidak mampu berdiri/duduk (Terpaksa harus Berbaring). Dan, seyogyanya keadaan tersebut sangat manusiawi apabila dibawa dengan menggunakan kendaraan khusus seperti ambulance yang dilengkapi dengan perlengkapan medis dan petugas medis serta dikemudikan oleh Sopir yang dikhususkan (profesional) karena sifatnya darurat dan harus cepat tiba di tempat pelayanan kesehatan.

Menyikapi hal itu, Bupati Lebong, Kopli Ansori, dengan tegas menyampaikan, dirinya tidak mau lagi mendengar ada warganya yang tidak mendapat pelayanan ambulance sehingga terpaksa harus menaiki mobil pribadi atau angkutan umum. Menurutnya, dalam kondisi darurat/sakit dan harus mendapat tindakan medis cepat, pasien harus dibawa dengan kendaraan khusus, yakni ambulance. Karena ambulance mendapat perlakuan khusus di jalan raya dan juga dikemudi oleh supir yang profesional sehingga akan cepat tiba di tempat pelayanan kesehatan yang dituju.

“Orang sakit harus dibawa pakai ambulance karena sifatnya emergency. Ambulance kita standby 24 jam berikut dengan petugasnya. Ambulance milik rumah sakit ada, ambulance gratis kita pun juga ada,” kata Bupati pada saat bincang santai bersama wartawan di halaman Pemda Lebong, Rabu 25/3 2021 lalu.

Belum satu pekan hal itu disampaikan oleh Bupati Lebong Kopli Ansori bersama Wakil Bupati Fahrurrozi pada Selasa 30 Maret 2021 awak media ini menjumpai dan menyaksikan perihal yang bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati dimaksud .

Adalah Detti, Warga Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten Lebong terpantau oleh awak media ini keluar dari Poli Klinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong dengan didorong menggunakan Brankar (tempat tidur beroda) lalu diangkat beramai-ramai oleh pihak keluarga dan dibaringkan dilantai kendaraan Pick up dengan lapisan tikar seadanya pulang bersama keluarganya.

Melihat perihal tersebut dan mengingat apa yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati yang saat menggelar acara Copee Morning bersama awak media dimana Bupati Kopli Ansori meminta peran aktif masyarakat termasuk awak media untuk menginformasikan jika hal tersebut masih terjadi untuk dievaluasi kendalanya dimana. Dan Bupati menyadari keterbatasan dirinya yang tidak akan mungkin tahu semua apa yang terjadi dan menjadi keluhan di masyarakat jika tidak diinformasikan.

“Saya cuma punya 2 mata dan 2 telinga, jadi kalau tidak disampaikan tentu saya juga tidak tahu. Mohon kerjasama semua pihak. Urusan ambulance tentu tukang ambulance. Tapi kalau mereka (sopir ambulance, red) tidak melayani dengan baik sampaikan pada saya,” ucap Kopli Ansori.

Ditambahkan oleh Kopli Ansori, terkait pelayanan terhadap pasien. Ditegaskannya, tenaga kesehatan harus memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat. Jika masih didapati keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan, dia mengaku tidak akan segan-segan untuk mengevaluasi petugasnya.

Mengenai masih terjadinya orang sakit dalam kondisi lemah masih menggunakan angkutan umum sebagaimana terjadi pada hari Selasa 30 Maret 2021 siang, awak media ini mengkonfirmasi langsung hal tersebut kepada Direktur RSUD Lebong dr. Ari Afriawan. Saat ditanyakan perihal masih adanya pasien yang dalam kondisi lemah pulang dari rumah sakit tanpa menggunakan ambulance, Ari menjawab bahwa pihak RSUD Lebong memiliki SOP tersendiri.

“Mobil ambulance di RSUD Lebong ini sifatnya fasip, tidak seperti ambulance di puskesmas pak. Kita hanya melayani pasien yang mau dirujuk ke RSUD lain, untuk menjemput pasien itu bisa menggunakan ambulance puskesmas dan lainnya jika ingin dirujuk ke RSUD Lebong,” ungkapnya sembari meminta awak media ini mengklarifikasi ke pihak Dinas Kesehatan Lebong.

Namun saat awak media ini memperlihatkan rekaman vidio adanya pasien dalam kondisi lemah pulang dari RSUD dengan menggunakan angkutan umum, Ari menjawab mungkin pihak pasien/keluarga tidak meminta untuk diantar menggunakan ambulance.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong, Rachman SKM, M.Si dikonfirmasi tentang perihal tersebut diatas dan diperlihatkan vidio rekaman yang berhasil awak media ini abadikan, sangat menyayangkan peristiwa tersebut sampai terjadi.

”Masih banyak masyarakat belum tahu akan instruksi bupati tersebut. Kita sebagai petugas (yang tahu) dan diamanahkan untuk melaksanakan itu seyogyanya menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat,” kata Rachman.

Terpisah Wakil Bupati Lebong Fahrurrozi dengan didampingi Asisten 1 Jafri S.Sos terlihat geram menunjukan rasa kesal saat mengetahui instruksi bupati terkait penggunaan ambulance tidak diindahkan.

”Saya sangat menyayangkan dan menyesali bahwa masih ada warga Kabupaten Lebong dalam kondisi sakit seperti di vidio yang saudara perlihatkan pulang dari RSUD dengan menggunakan kendaraan umum. Ati ke’ing bioa inoa Bupati madeak meak mbin tun sakit makie stom pick up (angkot) dio bi tejijai igai , Gen padeak ? (Belum kering air ludah bapak Bupati Kopli Ansori menginstruksikan agar tidak membawa pasien dengan menggunakan kendaraan Pick-up, (Angkot) hal ini sudah terjadi lagi, Maunya bagaimana ?) ujar Fahurrozi dalam bahasa Rejang.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *