PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Sepertinya masyarakat pemilik dan penggarap lahan persawahan di sepanjang aliran Irigasi Tebet Puak Kelurahan Topos, Kecamatan Topos, Kabupaten Lebong yang berjumlah lebih kurang 30 hektar terpaksa harus berputih mata karena sawah yang baru saja mereka tanam dan sedang tumbuh terancam mati dan tidak bisa tumbuh dan panen dikarenakan sebahagian lahan persawahan retak retak dan merekah karena kekeringan dan kekurangan air.
Hal ini diungkapkan Ariyanto dan Maryono warga setempat pemilik dan pengolah lahan di hadapan Camat Topos Zerly, SH saat melakukan peninjauan ke lokasi dimaksud. Kondisi lahan tersebut sudah disampaikan kepada petugas penjaga pintu air yang biasa mereka ajak berdiskusi.
”Akan tetapi karena Petugas PPA sedang dalam status dirumahkan sehingga tidak bisa berbuat lebih jauh selain hanya mendengar keluhan kami,” ungkapnya.
Sementara saat ditanya oleh awak media ini apakah keadaan ini sudah dilaporkan kepada Petugas Penyuluh Pertanian, Maryono dan Ariyanto menyebut bahwa mereka tidak tahu dimana petugas penyuluh pertanian dimaksud berada dan merekapun menyebut tidak pernah kenal dengan petugas penyuluh pertanian.
“Saya sudah pernah menyampaikan kepada petugas penjaga pintu air yang biasa kami temui. Selama ini segala sesuatu terkait kebutuhan air saat akan turun tanam, kami seluruh warga pemilik dan penggarap lahan sekitar yang dimaksud melakukan gotong royong memperbaiki saluran irigasi yang rusak dan merembes sehingga air tidak sampai ke lokasi lahan persawahan kami,” jelas Ariyanto.
Sementara Camat Topos, Zerly SH di hadapan para warga mengucapkan terima kasih atas informasi yang disampaikan oleh warga baik keadaaan lahan persawahan yang kekeringan maupun kondisi rusaknya saluran irigasi.
“Saya atas nama pemerintah daerah Kabupaten Lebong datang langsung guna melihat kondisi riil yang terjadi dan sekaligus mencari solusi tercepat sebagai tindakan tanggap darurat mengantisipasi terjadi bencana lebih buruk lagi dari sekarang ini,” kata Zerly.
Zerly hari ini juga akan melaporkan Ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk antisipasi terjadi bencana kekeringan dan juga akan melaporkan kepada OPD tehnis lainnya seperti Dinas Pertanian Perikanan kabupaten Lebong.
Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Fahrurrozi S.Sos, M.si dihubungi awak media ini melalui sambungan seluler menyebut bahwa akan segera turun ke lokasi untuk memeriksa dan menganalisa terkait ancaman bencana kekeringan tersebut.
“Terima kasih, saya baru saja tahu perihal kekeringan ini, saya akan segera berkordinasi dengan pihak Dinas Pertanian untuk segera turun lapangan dalam waktu secepatnya,” ujar Rozi.