PEWARTA : RUDHY M FADHEL
SELASA 5 MARET 2019
PORTAL LEBONG – Tingginya angka kasus dugaan asusila yang menimpa anak di bawah umur di wilayah Kabupaten Lebong mesti menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Pasalnya, korban yang didominasi masih usia belajar rusak masa depannya. Mirisnya lagi, terdapat kasus menimpa anak yang pelakunya merupakan ayah kandungnya sendiri. Bahkan dari data terhimpun, terdapat beberapa korban yang saat ini telah melahirkan dengan jarak yang hampir bersamaan. Masyarakat mengharapkan agar ada tindaklanjut dari pemerintah. Sehingga, hak-hak anak serta masa depan anak lebih jelas untuk antisipasi kejadian serupa. Selain itu, untuk para pelaku agar dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya.
”Kami sangat prihatin atas banyaknya kasus dugaan asusila. Terkhusus bagi korbannya yang merupakan anak di bawah umur. Apalagi ada yang menjadi korban lantaran perbuatan ayah kandungnya sendiri. Seharusnya, seorang ayah melindungi dan menjadikan anak sukses masa depannya. Bukan malah menghancurkan harapannya. Kita dari pemerintah akan berupaya untuk melakukan sosialisasi dan pembinaan. Termasuk terhadap korban,” ungkap Kepala DP3TP2A dan KB Kabupaten Lebong, Drs. Firdaus, M.Pd melalui Kabid TP2A, Jusmani, SKM, MM.
Ditambahkannya, pemenuhan hak dan perlindungan anak telah diamanatkan dalam Konvensi Hak Anak (KHA) yang diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990. Selain itu, pemerintah berkomitmen mendukung gerakan ”World Fit For Children” atau Dunia Yang Layak Bagi Anak melalui pemerintah kabupaten/kota se Indonesia.
”Kami akan terus terjun langsung ke lapangan sampai ke tingkat desa untuk memberikan pembinaan dan juga motivasi. Seluruh elemen masyarakat akan dilibatkan. Kita tidak ingin hal ini terulang. Apalagi korbannya anak dan juga perempuan yang mengakibatkan gangguan psikologis serta yang lainnya. Selain asusila, kita juga menanggapi masalah kekerasan terhadap anak dan juga perempuan yang kian hari semakin meningkat. Kita ingin program pemerintah terkait kota layak anak terwujud,” imbuhnya.
Kondisi itu juga mendapatkan tanggapan dari Tokoh Pemuda Kabupaten Lebong, Yusal Vedo, SE yang juga selaku Kepala KCP Bank Bengkulu Tes. Pihaknya juga turut prihatin atas banyaknya kasus dugaan asusila yang menimpa anak di bawah umur. Semua pihak harus ikut bekerjasama dalam mengatasi masalah itu.
”Sudah saatnya kita semua peduli terhadap anak. Lingkungan menjadi faktor utamanya. Kita sangat prihatin sekali dan ini mesti mendapat perhatian dari semua pihak. Jangan sampai timbul korban lagi. Jelas, masa depan anak yang menjadi korban akan rusak lantaran di usianya yang masih harus sekolah dan belajar terhenti,” pungkasnya.