PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Maraknya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak anak dengan para pelaku baik orang dewasa maupun usia remaja yang masuk kategori usia anak di Kabupaten Lebong akhir-akhir ini, menjadi keprihatinan dan perhatian berbagai pihak. Tak hanya dari Poltres Lebong yang melakukan sosialisasi tentang hak dan perlindungan anak , baik itu melalui progran safari masjid maupun upaya yang dilakukan polsek-polsek jajaran dengan menggandeng pihak pemerintahan desa dan OPD terkait seperti DP3AP2KB sebagai nara sumber dalam mensosialisasikan perlunya perlindungan terhadap anak dan perempuan .
Terkait hal tersebut awak media ini sempat meminta tanggapan kepada Praktisi Perlindungan Anak dan Perempuan yang juga adalah Kabid Pengarustamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Lebong, Henny Apriyanti S.Sos. M.Si.
”Kenakalan Remaja Dapat di Minimalisir Dengan Pola Asuhan Dari Orang Tua,” katanya.
Menurutnya, maraknya kasus kenakalan remaja yg terjadi di Kabupaten Lebong jika dilihat dari salah satu penyebabnya adalah Faktor Keluarga, misal orang tua yg bercerai akibatnya anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang, sering menjadi korban seperti Perkosaan, Pencabulan dan akhirnya berdampak pada masa depan anak tersebut.
Peran Orang Tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak, kasih sayang yang cukup apalagi saat anak memasuki usia pubertas dalam mencari jati dirinya. Disinilah peran orang tua harus menjadi tauladan dengan memberikan contoh yang patut ditiru.
Orang Tua juga harus memberikan motivasi positif pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak selama kegiatan tersebut bermanfaat. Dan apabila anak melakukan kesalahan orang tua harus memberikan sanksi untuk efek jera agar anak tidak mengulangi kesalahan lagi.
”Saya turut prihatin dan menyayangkan ulah remaja mesum di masjid. Sebagain orang tua hendaknya selalu awasi pergaulan anak, jangan mudah memberikan ijin keluar apalagi sampai larut malam. Bila perlu diadakan razia oleh Satpol PP dan Kepolisian kepada anak sekolah yang berkeliaran siang dan malam hari. Kemudian di lingkungan masyarakat juga diaktifkan kembali Remaja Islam Masjid, Penguatan Fungsi BMA, kalau perlu syarat masuk SMP dan SMA harus dilakukan tes keperawanan.
Hal yang dianggap tabu harus diajarkan sejak dini kepada anak oleh orang tua. Jadi anak akan memahami dan mengerti bagaimana bersikap menjaga diri,” terangnya.
Selain Keluarga, Faktor Kedua yang menjadi Penyebab Kenakalan Remaja adalah Pergaulan
Orang Tua harus memperhatikan dengan siapa anak bergaul, sebagai Ortu harus saling terbuka dan jalin komunikasi yg baik dengan anak. Karena jika salah dalam memilih kawan tentu anak kita akan terpengaruh.
*Lingkungan Sosial jg berpengaruh mencakup; dimana remaja itu tinggal, bersekolah, dan bergaul. Turut mempengaruhi karakter anak.
Ketiga (3) faktor tersebut merupakan faktor Eksternal ( Lingkungan)
Sedang Faktor Internal (Diri Sendiri) dari penyebab Kenakalan Remaja adalah:
1. Pencarian Jati Diri
Memasuki usia pubertas, biasanya anak2 akan mencari karakter jati diri mereka. Dalam Fase inilah Peran Keluarga serta Lingkungan Sekitar menjadi faktor dlm pembentukan karakter anak. Jika seorang anak mendapat arahan serta perhayian yg baik mudah2an akan terhindar dari kenakalan remaja.
2. Pengendalian Diri Yang Lemah.
Meski dari pihak keluarga sudah memberikan arahan dan didikan yg tepat, terkadang seorang remaja/ anak memiliki kelemahan dalam pengendalian diri. Dalam hal ini mereka belum bisa mengontrol emosi serta rasa penasaran dengan tepat, sehingga mudah terjerumus dalam kenakalan remaja.
Apa sih Kenakalan Remaja? Yaitu suatu Bentuk Aktivitas, Kegiatan, ataupun perbuatan yang melanggar Norma, Ketentuan dan Peraturan Hukum. Biasanya dilakukan oleh anak berusia 13 sd 18 th.
Harapan kedepan Agar Orang Tua di Lebong lebih banyak memberikan perhatian dan arahan, didikan dan tauladan yang baik kepada anak. Sehingga kenakalan remaja dapat diminimalisir. Tentunya Peran Serta dari Semua Pihak sangat diharapkan. Karena anak adalah masa depan bangsa. Orang tua baik akan menghasilkan generasi yang baik pula.
Sementara, Kepala Dinkes Lebong, Rachman SKM M.Si dikomfirmasi melalui pesan seluler menyampaikan.
,”Dengan maraknya kasus asusila di Kabupaten Lebong, pihak dinas melalui Puskesmas dan Promkes serta UKS memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada disekitar wilayah puskesmas masing masing. Untuk menyampaikan perihal kesehatan reproduksi dan mengenal bagian tubuh yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain,” pungkasnya.