PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL BENGKULU – Setelah sempat menuai kecaman dan desakan dari berbagai pihak, akhirnya Pjs Kades Turan Tiging, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu mengeluarkan surat keterangan dengan nomo 89/2013/TRT/2020 yang ditandatangani oleh Pjs Kades, M Sukri yang isinya menerangkan bahwa pada prinsipnya Pemerintah Desa Turan Tiging menyetujui pembangunan dan aktifitas Masjid AL-Hidayah Cabang Muhammadiyah Bermani yang berlokasi di wilayah administrasi Desa Turan Tiging, Kecamatan Lebong Selatan.
Sebelumnya beredar informasi bahwa Pemerintah Desa Turan Tiging atas musyawarah yang melibatkan perangkat dan BPD menolak adanya rencana pembangunan masjid tersebut dengan alasan bahwa di Desa Turan Tiging sudah ada masjid dan jamaahnya tidak maksimal.
“Setelah saya diberitahu bahwa ada rencana pihak Muhammadiyah mau membangun masjid, saya mengajak pihak desa bermusyawarah termasuk BPD. Dari hasil musyawarah itu disimpulkan secara bersama untuk menolak pembangunan masjid dimaksud dengan alasan bahwa di desa sudah ada masjid,” ungkap M Sukri, Pjs Kades Turan Tiging.
Berdasarkan penelusuran awak media ini tersebar isu tidak sedap yang berkembang di tengah masyarakat sekitar yang mempertanyakan alasan pihak pemerintah desa menolak adanya rencana pembangunan masjid di Desa Turan Tiging.
“Ada apa dengan Pemerintah Desa Turan Tiging? Membangun lapangan futsal diatas lahan milik PLN (PLTA) dengan menggunakan anggaran Dana Desa yang jelas-jelas menyalahi ketentuan dan menyimpang dari regulasi. Sehingga bangunan tersebut tidak bisa dicatat sebagai aset daerah mereka berani mengambil resiko. Akan tetapi mengapa mereka bisa menolak pembangunan masjid yang nota bene adalah sarana ibadah. Dimana juga adalah sebagai sarana perbaikan mental dan sesuai dengan kebijakan presiden Jokowi yaitu “Revolusi Mental”,” ujar sumber yang tak mau disebut namanya.
Sementara Camat Lebong Selatan, Pendi SE menyampaikan bahwa ia sudah mengarahkan dan memberikan pemahaman kepada pihak desa tentang pentingnya pembangunan disektor kerohanian.
”Apalagi pihak Muhammadiyah akan membangun masjid di lahan milik mereka sendiri yang sudah ada dari sejak zaman sebelum kemerdekaan. Banyak tokoh masyarakat yang semasa usia anak-anak mereka ditempah dan dibentuk dari sana. Bahkan salah satu mantan kepala daerah Kabupaten Lebong ini sempat dididik disana,” pungkas Camat.