PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Patut untuk jadi renungan dan kajian serta motivasi tentang makna dari kalimat yang mengatakan “Lain masa lain orangnya. Dan setiap masa pasti ada orangnya” yang secara terminologi bahasa menunjukan bahwa setiap masa ada orang dan karakter tertentu yang melekat pada orang tersebut.
Kabupaten Lebong adalah sala satu dari kabupaten diantara 9 kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu. Kabupaten yang mekar dari kabupaten indukny yakni Kabupaten Rejang Lebong ini dalam perjalanannya sudah dipimpin oleh beberapa orang kepala daerah. Masing-masing kepala daerah memiliki karakteristik yang berbeda namun tetap saja sebagaimana hal leader secara umumnya yang menonjolkan kekuasaan dan kharisma.
Setelah beberapa kali menggelar prosesi Pilkada, Kabupaten Lebong tahun 2020 lalu menghasilkan prodak Pilkada yang berbeda dari pendahulunya. Sebut saja Kopli Ansori dan Fahrurozi Bupati dan Wakil Bupati lebong ini lebih memilih membaur dengan rakyatnya bahkan seringkali dengan mengenakan pakaian dinas lengkap kepala daerah.
Kopli Ansori berjalan kaki menelusuri pematang sawah warga guna memastikan apa yang sedang terjadi pada warganya dan apa yang dibutuhkan oleh warganya. Sebagaimana terjadi pada Rabu (14/04/2021) Kopli Ansori dengan pakaian dinas lengkap berjalan kaki diteriknya panas matahari/dalam kondisi Shaum Ramadhan menelusuri pematang sawah dan jalan setapak yang becek berlumpur serta berbatuan guna memastikan dan memantau permasalahan yang ada di tengah warga Desa Talang Liak 1 dan sekitarnya yang sebagian besar sudah mulai memanen padi di areal persawahan mereka.
Terpantau Kopli Ansori berjalan kaki lebih kurang 4 KM mengintari persawahan warga Desa Talang Liak 1 dengan dipandu oleh Politisi Partai Amanat Nasional, Anggota Komisi 2 DPRD Lebong Pip Haryono. Terlihat juga Kepala Bagian Protokoler Riki Irawan S.Sos, M.Si, Kabag Umum Jon Hendi, Kepala LPSE Heri setiawan dan rombongan lainnya ikut serta mendampingi Kopli Ansori blusukan di tengah terik matahari di areal persawahan warga.
Dalam pantauan terlihat perjalanan terhenti beberapa kali dikarenakan warga desa yang sedang beraktivitas di sawah mereka terlihat saling sapa dan terlibat pembicaraan dengan Bupati, kepala daerah mereka. Terlihat obrolan yang terjadi begitu akrab dan familiar seakan tiada jarak diantara pejabat kepala daerah dan warga masyarakat.
Diujung perjalanan blusukan Kopli Ansori ini berakhir di Cendam Padang Peak Desa Talang Liak 1, Kecamatan Bingin Kuning. Kopli Ansori melihat secara lansung belasan hektar lahan sawah warga yang gagal tanam akibat tidak mendapat suplai air dari aliran bendungan Cendam Padang Peak ini.
”Ironisnya lokasi sawah warga ini berada pada dinding tanggul namun karena sesuatu dan lain hal sehingga mereka tidak mendapatkan suplai air untuk mengolah sawah mereka. Ini untuk tahun yang ketiga. Sawah orang tua saya tidah bisa ditanam. Jangan kan untuk panen untuk ditanam saja tidak bisa,” ujar Deby Herlambang yang juga adalah Kepala Desa Pelabuhan Talang Liak dengan bahasa yang penuh arti sambil melihat betapa jauhnya permukaan air di bawah lahan sawah mereka.
Kopli Ansori menyebutkan sudah mengetahui duduk persoalan yang terjadi dan segera untuk mengambil sikap mengatasi permasalahan yang ada.
“Kita sudah tahu pokok permasalahan yang terjadi. Pada Anggaran Tahun 2022 nanti kita akan segera membangun peninggi bendungan dan akan membangun irigasi tambahan agar air dapat dialiri ke lokasi persawahan yang tidak bisa dikelola selama ini. Pastinya Tahun Anggara 2022 pokok permasalahan akan kita atasi,” pungkas Kopli Ansori.