PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Bupati Lebong, Kopli Ansori bersama-sama dengan keluarga besarnya hari ini (Kamis (13/5) mengikuti/melaksanakan kegiatan Shalat Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah di Masjid Agung Sultan Muhammad Abdullah yang berlokasi di Jalan Raya Tubei komplek Perkantoran Kabupaten Lebong. Selain Bupati Lebong terlihat Sekretaris Daerah, H Mustarani Abidin SH, M.Si dan Kajari Lebong, Arief Indra Kusuma Adhi SH, M.Hum serta Stap Ahli Bupati Taufik Andari, Asisten 1 Sekdakab Lebong Jafri S.Sos beserta Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang dan Perhubungan (DPUPR-Hub) Joni Prawinata SE, MM.
Dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah di Masjid Agung Sultan Abdullah, bertindak sebagai Khatib, M Yusuf. Sementara yang bertindak sebagai Imam, Daswan. Sebelum Shalat Idul Fitri dilaksanakan lebih kurang Jam 07. 15 WIB Bupati Lebong Kopli Ansori berkesempatan menyampaikan kata sambutan.
Kopli menyampaikan beberapa hal terkait situasi terakhir yang berkembang di tengah masyarakat baik lokal daerah Kabupaten Lebong maupun Nasional di masa Pandemi Covid19 yang masih menjadi perhatian serius pemerintah di dalam pencegahan dan pemberantasannya.
Secara umum, Kopli Ansori menyebutkan bahwa situasi dan suasana perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini tidak jauh berbeda dengan hari raya tahun sebelumnya. Karena tahun ini sejak memasuki Bulan Suci Ramadhan sampai Hari Raya Idul Fitri di seluruh dunia termasuk di Indonesia khususnya Kabupaten Lebong, masih diliputi merebaknya wabah/Pandemi Covid19 yang sampai saat ini masih belum terdapat tanda-tanda akan berakhir.
”Kita masih tetap dapat merasakan dan menikmati secara lahiriah diantaranya dua hal yang Allah berikan disetiap Bulan Suci Ramadhan khususnya yakni yang pertama nikmat disaat berbuka puasa walau hanya dengan sepotong kue atau sebutir kurma dan seteguk air. Kita semua sudah berhasil dan lega telah mampu melampaui ibadah puasa pada hari itu. Kita berhasil memenangkan perjuangan yang juga disebut sebagai jihadul akbar menahan haus dan lapar serta menjaga hawa nafsu. Melatih diri dengan kesabaran, ketabahan, ketahanan diri, kerendahan hati, kecermatan berbicara, serta kejujuran dalam ucapan dan prilaku,” ungkap Kopli.
”Kedua, pada Hari Raya Idul Fitri ini kita dapat merayakan kemenangan dalam memerangi hawa nafsu. Itulah sebetulnya musuh yang paling besar dan utama. Diriwayatkan ketika Rasulullah dan para Sahabat baru pulang dari suatu peperangan besar, Beliau (Rasulullah) berkata : “Kita Baru saja melakukan peperangan/jihad kecil, dan akan kembali menghadapi peperangan/jihad yang besar dan berat,”. Para Sahabat merasa heran karena mereka menyangka baru saja melakukan peperangan yang besar dan berat yang meminta banyak pengorbanan. Lantas para Sahabat bertanya, “Peperangan/Jihad apalagi Yaa Rasulullah ? ”, Rasululllah menjawab “Shiam (Puasa) yaitu berperang/Jihad memelawan hawa nafsu”.,” pungkas Kopli menuturkan.