lebong  

Gunakan Motor Trail, Wabup Lebong Serahkan Bantuan Kepada Keluarga Korban Tertimbun Tanah

PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Pemerintah Kabupaten Lebong berikan bantuan masa tanggap panik kepada keluarga korban tertimbun tanah saat melakukan kegiatan penggalian penambangan emas dengan mengumpulkan tanah yang mengandung ampas emas di lokasi cagar budaya bekas pabrik pengolahan emas peninggalan Kolonial Belanda Kaler Lebong Tambang, Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

Sebagaimana diketahui publik di Kabupaten Lebong bahwa hari Rabu 23 September 2021 lalu sekira jam 13 00.WIB telah terjadi kecelakaan kerja dengan menimbulkan korban jiwa di lokasi dimaksud. Adalah AJ seorang warga Desa Sukamarga, Kecamatan Amen  tertimbun material longsor. Dengan dibantu oleh rekan-rekannya AJ dan R warga Desa Muara Ketayu dilarikan ke Puskesmas Perawatan Muara Aman. Namun setibanya di Puskesmas Muara Aman Tim Medis yang menangani dinyatakan AJ sudah meninggal dunia. Sementara R dirujuk ke RSUD Lebong untuk mendapatkan layanan kesehatan lanjutan.

Pasca dinyatakan meninggal, AJ dengan dibantu dan menggunakan kendaraan ambulance PSC Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong dengan didampingi pihak teman dan keluarganya diantar ke rumah duka yang berlokasi di Desa Sukamarga, Kecamatan Amen Kabupaten Lebong dan info selanjutnya sore hari itu juga dimakamkan di taman pemakaman umum Desa Sukamarga.

Bupati Lebong Kopli Ansori saat peristiwa terjadi sedang berada di Jakarta langsung memantau dan memberikan arahan untuk menanggapi peristiwa dimaksud kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Lebong.

Walau pada hari kejadian Wakil Bupati Lebong Drs Fahrurrozi M.Pd sedang berada di lokasi longsor jalan milik Provinsi Bengkulu Ruas Curup-Muara Aman (Jalan Penghubung Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong) langsung meninggalkan lokasi dan mengunjungi para korban yang masih dirawat di RSUD Lebong.

“Hari ini saya ditelpon dan diperintahkan Bapak Bupati Kopli Ansori untuk mengajak OPD terkait antara lain Bidang Sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyikapi dan memberikan bantuan masa tanggap panik kepada keluarga,” sebut Fahrurrozi.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *