Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni, Pasutri Tua Renta Ini Selain Buta Juga Tidak Punya Sanak Keluarga

PEWARTA: M FAUZI
 RABU 19 JULI 2017 

PORTAL KEPAHIANG – Pasangan suami istri (Pasutri) yang telah berusia sangat tua ini tinggal di gubuk berukuran 2×2 meter yang terbuat dari bahan sisa dipasang tirai dari karung bekas, di Desa Daspetah Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang. 
Kakek Aji Wani bersama istrinya yang mengalami kebutaan permanen seakan luput dari perhatian sosial. Dia hanya menerima kemurahan hati sekitar tempat tinggal mereka untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dari logat bahasa sang kakek, diperkirakan mereka berdua yang berusia diatas 65 tahun ini berasal dari daerah Selangit. Sayangnya mereka tidak memiliki secuilpun identitas diri guna mengetahui asal usul atau desa tempat mereka berasal termasuk untuk menemukan sanak keluarganya.
Jangankan penerangan listrik, lampu minyakpun mungkin tidak mereka miliki. Kakek dan nenek yang mengaku diberi tumpangan tempat berteduh hasil gotong royong warga sekitar ini mengaku sudah beberapa kali pindah untuk sekedar menghabiskan sisa usianya.
“Kami sudah beberapa kali pindah, selagi diberi tumpangan untuk berteduh kami akan memnmpatinya, dan tempat yang kami diami sekarang hasil gotong royong warga disini yang berbaik hati mengizinkan kami memnmpatinya,” tutur kakek Aji, Rabu.
Kepala Desa Daspetah kepada awak portalbengkulu.com mengemukakan, meskipun kakek Aji Wani bukan warga asli desa setempat namun pasangan suami istri sudah tinggal di desa Daspetah jauh sebelum dia menjabat kepala desa.
“Yang menyulitkan kami untuk menemukan kelarganya lantaran pasutri tersebut tidak meiliki identitas apapun termasuk KTP atau surat keterangan lainnya yang dapat dijadikan petunjuk bagi kita menelusri asal usul atau dari mana mereka berasal,” terang Kades.
Kades juga menagaku belum ada bantuan yang disampaikan kepada kakek dan nenek tersebut atas nama pemerintah, Dia kerap membantu hanya atas nama pribadi.
“Bantuan dari pemerintah belum ada, bantuan yang sering kita berikan dan santunan para warga disini diberikan hanya bersifat pribadi saja untuk kebutuhan hidup sehari-hari.  Dari info yang kami dapat, kabarnya Dinas Sosial Kabupaten Kepahiang akan mengunjungi dan melihat secara langsung kondisi Pasutri tersebut,” demikian Kades.
Editor: Uj
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *