Rumah Suryati yang sekaligus merupakan warung makan lesehan ini berada pada tikungan jalan kerap disebut tikungan manis tersebut rata dengan tanah, seluruh harta benda seisi rumah hancur. Diduga diakibatkan oleh kondisi tanah ang merupakan tanah timbunan belum stabil.
Kondisi Suryati yang mendirikan bangunan diatas lahan bekas galian tambang pasir biji besi PT Rusan Sejahtera ini masih sock dan belum dapat memberikan komentar berapa besar total kerugian yang dialami olehnya.
Hujan juga mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi dan tanah longsor itu, kata warga desa Tanjung Betuah kecamatan Nasal, Rizal, dipicu oleh jebolnya tanggul pengaman sepanjang sungai pelugay
“Akibat jebolnya tanggul sungai pelugay, air sungai meluap ke daratan menggenangi sejumlah rumah warga yang terletak di sepanjang aliran sungai tersebut. itu terjadi sekitar pukul 20:00 WIB senin malam,” tutur Rizal, Selasa.
Selain itu dia menduga, pengrusakan hutan lindung (HL) atau HPT yang saat ini beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit menambah terganggunya sistem penyerapan air dan berakibat kepada terjadi banjir disaat musim penghujan seperti sekarang.
“Kita berharap pihak instansi terkait agar mengkaji ulang soal Amdal yang diduga ada kejanggalan termasuk luas lahan yang digarap oleh perusahaan perkebunan jangan sampai dibiarkan menyentuh HPT atau HL, sebab akibatnya akan sangat fatal bagi masarakat setempat,” tandas Dia.
Pantauan awak media ini di sejumlah titik lokasi longsor, pihak pemerintah daerah melakukan tindakan melalui instansi terkait dengan menurunkan alat berat untuk memulihkan kondisi dan membersihkan lokasi dari material longsoran.
Editor : Uj
