PEWARTA : SULISWAN
SENIN 07 AGUSTUS 2017
PORTAL BENGKULU UTARA – Setelah melalui kemelut berkepanjangan dan hingga kini pengelolaan Universitas Ratu Samban (Unras) di Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara belum juga terselesaikan, kedua belah pihak antara Yayasan Ratu Samban Arga Makmur (YRSAM) masih bertahan dan mengakui demi kemajuan Unras yayasan merekalah yang patut mengelola PTS tersebut.
Sedangkan Yayasan Ratu Samban (YRS) yang mendirikan Unras pada tahun 2001 lalu juga tidak berkenan melepaskan hak pengelolaan tersebut lantaran merasa lebih berhak sehingga memunculkan polemik bahkan disentil dari berbagai pihak serta mendapat pandangan juga penilaian beragam.
Guna melengkapi dan mengisi jabatan rektor lantaran DR Sugeng Suharto diberhentikan oleh pihak yayasan, senin (07/08) di Aula Unras, YRS melantik DR Ir HM Imron Rosyadi MM MSi sebagai rektor Unras definitif priode 2017-2022.
Ketua panitia penyelenggara sekaligus selaku sekretaris YRS, Novri Andi SE mengemukakan, pelantikan memang sudah dijadwalkan setelah melalui penjaringan calon rektor secara demokrasi menghasilkan DR HM Imron Rosyadi meraih suara terbanyak dibandingkan dengan kedua calon lainnya yakni Dr Ansori Tawakal ST MSi, dan Dr Faisal Al Habib SPd M.Pd.
“Alhamdulillah, pelantikan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala yang berarti, kita percayakan sepenuhnya Unras ditangan Rektor definitif yakni Bapak Dr HM Imron Rosyadi yang diyakini dapat menumpahkan segenap kesiapan dan kecakapannya dalam membenahi serta memajukan Unras yang kita banggakan ini,” tutur Andi, Senin.
Usai dilantik oleh Ketua YRS, Tajul Ahyar, Dr HM Imron Rosyadi menyampaikan ucapan terimakasih kepada yayasan yang mempercayakan amanah tersebut kepada dirinya. Dia bertekad dan sebagai salah seorang yang merasa punya tanggung jawab terhadap Unras akan berupaya semampunya untuk memajukan perguruan tinggi tersebut.
“Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan yayasan kepada Saya, selanjutnya Saya akan memberikan gaji Saya kepada yayasan untuk membantu para mahasiswa yang kurang mampu. Bukannya Saya tidak menghargai gaji yang diberikan, mengingat ada yang lebih membutuhkannya, yakni anak-anak kita yang ingin melanjutkan pendidikan tetapi kurang mampu dalam soal biaya,” papar Imron.
Editor: Uj