Pengakuan Lurah, pihaknya baru mengetahui hal itu setelah mendapatkan informasi bahwa ada warga yang melangsungkan pernikahan tidak didukung oleh kelengkapan administrasi, setelah dicek ternyata tanda tangan lurah pada surat pengantar NA bukan tanda tangan dia atau diduga dipalsukan.
” Pada tanggal terbitnya surat tersebut, Saya sedang Dinas Luar ke Bengkulu, jelas sekali tanda tangan yang tertera di surat itu berbeda dengan tanda tangan saya. Menyikapi perbuatan ini Saya sudah menyampaikan surat ke Bupati, KUA, juga Camat,” beber Hendrizal, Rabu.
Ditanya soal tindakan selanjutnya yang bakal diambil, Lurah mengaku ia telah melayangkan surat kepada pihak keluarga yang mendapatkan surat bertanda tangan palsu tersebut juga Kades setempat untuk mengambil langkah penyelesaian.
” Kemungkinan sampai ke pihak penegak hukum atau Kepolisian bisa saja terjadi bila yang bersangkutan tidak mau bertanggung jawab atau mengelak untuk menyelesaikannya. Bukti sudah cukup kita pegang, antara lain terdapat surat di KUA sementara arsip di Kelurahan tidak ada, siapa oknumnya nanti juga akan terkuak” tandas Dia.
Editor : Uj
