Jembatan Putus Dilanda Banjir, 6 Desa di Batik Nau Terisolir

Warga butuh uluran tangan pemerintah daerah 

PEWARTA : SULISWAN 
KAMIS 23 NOVEMBER 2017 



PORTAL BENGKULU UTARA – Banjir yang melanda Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara disebabkan hujan deras yang mengguyur selama 12 mengakibatkan jembatan putus dan jalan digenangi air. 

Banjir ini disebabkan meluapnya air sungai Manganyau, terutama desa Pagar Ruyung, genangan air di jalan raya mencapai ketinggian 1 meter beserta jembatan penghubung di desa itu putus diterjang banjir. Atas kondisi tersebut 6 desa sekitar saat ini terisolir. 
Enam desa itu antara lain, Desa Taba Kelintang, Pagar Ruyung, Seberang Tunggal, Sekiau, Durian Amparan, dan Mangayau. Akibat terputusnya akses, warga terpaksa harus membayar sewa jasa transportasi penyeberangan motor jika ingin keluar desa.
Salah seorang warga Desa Taba Kelintang Wana mengatakan, jika terjadi hujan deras dalam tempo lama sungai mangayau selalu meluap dan mengakibatkan banjir.
“ Warga sudah terbiasa, karena banjir seperti ini merupakan musibah tahunan,” tutur Wana, Kamis (23/10/2017).
Disebutkan, dampak dari musibah salah seorang warga Desa Taba Kelintang,  Ine mengalami cidera lantaran tertimpa besi jembatan.
“ Kami sangat memerlukan bantuan dari pemerintah setempat, kalo bisa kirim perahu karet atau rakit dan lebih baik lagi dibangun jembatan darurat,” harap dia.

Editor : Uj
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *