Suami dan Anak Lumpuh, Irdawati Berjuang Sendiri Merengkuh Pahitnya Kehidupan

PEWARTA : RISMAIDI 
SELASA 30 JANUARI 2018 


PORTAL MUKOMUKO – Pahit getirnya kehidupan dalam keluarga Irdawati (47), yang tinggal di Desa Nelan Indah Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko ini tetap ia dijalani dengan tegar. Suaminya Mizaldi (49) sejak tahun 2011 menderita lumpuh demikian pula dengan anak bungsunya Rahmana yang berusia 7 tahun juga lumpuh sejak lahir.
Dalam keseharian untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sekalipun masih jauh dari bilangan cukup, tak pernah ada keluhan yang terucap dari bibir ibu penjual ikan dan tinggal di gubuk yang dapat dikategorikan tidak layak huni dan hampir roboh ini.
Perhatian dan uluran tangan baik dari sesama terutama pemerintah, walaupun tidak pernah ia ungkapkan tentu sangat dinantikan. Bagi dirinya dapat memberikan suapan nasi kepada suami dan anaknya suatu kebahagiaan. Penat, letih fisiknya lantaran seharian berjualan keliling seputar desa dan kecamatan seakan dilupakan.
“Tidak ada tempat bersandar, apalagi untuk menyampaikan keluh kesah. selagi yang Maha Kuasa memberikan kesehatan, saya tetap berjuang dan berupaya agar suami dan anak-anak bisa makan,” tutur Indarwati, seraya mengusap tetes bening yang mulai membayangi matanya.
Sangat ia khawatirkan, bagaimana jika dirinya sakit, siapa yang akan memberi makan keluarganya. Bahkan didalam doa tidak banyak harapan Indarwati, semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan agar dia dapat terus berupaya. Sedangkan bila hanya pusing dan demam baginya bukan halangan mengingat anak dan suaminya butuh makan.
“Semua ini sudah merupakan garis hidup, apapun bentuknya saya harus tetap bersabar dan bersyukur, bahwa Tuhan memberikan kesehatan bagi saya. selain berjualan ikan, saya juga harus punya banyak waktu untuk merawat suami dan anak terutama jika ia mau BAB dan pipis,” ungkap Irdawati.
Salah seorang warga sekitar, Pik Cadeh mengaku dirinya juga merasa prihatin melihat kehidupan keluarga Irdawati. Namun tidak ada yang bisa ia lakukan karena dirinya juga merupakan keluarga yang kurang mampu.
“Saya hanya dapat saling berbagi, mau membantu dalam segi materi saya juga orang tidak mampu, kehidupan kami sama-sama susah,” kata Pik Cadeh.
Harapan Pik Cadeh, jika memang ada program pemerintah yang diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu dan serba kekurangan, terutama yang mengalami penderitaan seperti keluarga Irdawati, sangat diharapkan oleh dia.

Editor : Uj
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *