Ketua NCW Mukomuko, Zilatan Asikin S.Sos, saat dibincangi awak portalbengkulu.com mengungkapkan, jadwal pasokan BBM yang disuplai oleh pihak Pertamina ke SPBU biasanya pada menjelang tengah malam. Namun siang harinya masyarakat yang ingin mengisi BBM kendaraannya malah sudah kehabisan.
“Sebagai pembuktian, saya pernah akan mengisi premium bersubsidi di SPBU Penarik pada siang hari, namun premiuam sudah habis. Asumsi serta dugaan saya, pihak SPBU lebih mengutamakan pembeli yang menggunakan jerigen. Kemungkinannya, karena pembawa jerigen yang merupakan pengecer itu memberikan fee atau KR,” ungkap Asikin.
Dugaan Asikin tersebut secara tegas dibantah oleh Kepala BUMD Mukomuko, Tusri. Menurut orang keprcayaan SPBU penarik ini, seringnya terjadi kekurangan stok lantaran memang pasokan dari pertamina tidak mencukupi. Namun, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah pasokan perhari dari pertamina untuk kabupaten Mukomuko.
“ Sebenarnya kekurangan stok BBM bersubsidi ini dikarenakan pembagiannya yang kurang. Dalam satu hari pasokan untuk SPBU kami hanya satu tangki. Kalau masalah fee atau komisi dari pembeli yang menggunakan jerigen, itu yang saya tidak jelas. Yang pasti tidak benar kita mendahulukan pembeli menggunakan jerigen,” tegas dia.
Menurut Tusri, pihaknya tetap mendahulukan pembeli yang menggunakan kendaraan. Dan itu ia jamin serta boleh sama-sama dibuktikan.
Editor : Uj