Harga Sawit dan Karet Di Mukomuko Turun, Sedangkan Harga Sembako Merangkak Naik

????????????????????????????????????????????????????????

PEWARTA : DIA

KAMIS 25 APRIL 2019

PORTAL MUKOMUKO – Pasca Pemilihan Umum (Pemilu) serentak dan menjelang bulan puasa, harga jual hasil perkebunan berupa sawit dan karet di Kabupaten Mukomuko turun.  Terhitung sejak Rabu (24/4), harga sawit turun mencapai Rp 45 per kilo. Sedangkan harga karet saat ini, hampir merata di angka Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per kilo dari sebelumnya Rp 8.000 per kilo. Padahal sebelumnya harga karet mencapai Rp 8.500 per kilo.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan harga kebutuhan Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Saat ini, sebagian besar harga sembako mengalami kenaikan. Kenaikan yang paling menonjol yakni daging ayam potong yang saat ini mencapai Rp 40.000 per Kg, telur Rp 45.000 per karpet. Harga bawang merah sampai Rp 40.000 per kilo dan bawang putih Rp 55.000 per kilo. Dan harga cabai Rp 30.000 per kilo. Selain itu, sejumlah harga kebutuhan yang lain seperti gula, sayuran dan sebagainya juga mengalami kenaikan meski tidak terlalu signifikan.

”Harga sawit saat ini mengalami penurunan mulai dari Rp 20 sampai Rp 45 per kilonya. Sedangkan harga karet turun sekitar Rp 500 sampai Rp 1.000 per kilonya. Harga tersebut hampir setiap minggunya berubah baik naik maupun turun,” ungkap Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sudiyanto.

Salah seorang petani karet di wilayah Kecamatan Penarik, Dani tak menampik jika saat ini harga karet turun. Ia mengaku sangat menyayangkan. Karena sampai saat ini tidak ada perubahan harga yang tinggi seperti pada beberapa waktu yang lalu.

”Dulu harga karet di angka Rp 15.000 per kilonya. Sekarang ini, hancur. Naiknya tidak seberapa, dan turunnya sering. Kami minta kejelasan soal harga karet ini,” kata Dani diamini Asep, petani karet asal Air Rami.

Sementara itu, Irna salah seorang pedagang bahan pokok mengaku saat ini harga sembako mulai merangkak naik. Namun,  ia tidak mengetahui secara pasti penyebabnya.

”Kemungkinan faktor habis pemilu ini dan menjelang puasa, makanya harga sembako mulai merangkak naik. Kita menjual sesuai dengan  harga terbaru. Karena  modal juga sudah besar,” ujarnya diamini Si Ul, pedagang ayam potong.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *