Tokoh Presidium Pemekaran Kabupaten Mukomuko Meninggal Dunia, Ini 2 Pesan Pentingnya

PEWARTA : DIA

PORTAL MUKOMUKO – Masyarakat Kabupaten Mukomuko berduka. Pasalnya, salah satu Tokoh Presidium Pemekaran Kabupaten Mukomuko, H Hadis YS Bin Yasur yang tinggal di Kelurahan Bandar Ratu pada malam Rabu dikabarkan meninggal dunia. Hadis yang dikenal sebagai pejuang pemekaran kabupaten meninggal di RSUD Mukomuko pada usia sekitar 76 tahun. Kabar duka itu datang dari pihak keluarga dan disampaikan kepada pihak-pihak lain. Jenazahnya dimakamkan di TPU Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko.

Meninggalnya Hadis menyisakan duka yang mendalam. Karena perjuangan selama ini untuk Kabupaten Mukomuko cukup luar biasa. Sebelumnya, hadis sendiri berprofesi sebagai guru yang dikenal bijak dan profesional. Sehingga melahirkan anak didiknya yang berprestasi. Selain sebagai pengajar, Hadis juga aktif berorganisasi dan menjadi panutan bagi rekan-rekan seperjuangannya.

Setelah itu, Hadis bersama seluruh anggota Tim Presidium memperjuangkan untuk pemekaran Kabupaten Mukomuko yang sebelumnya tergabung dengan Kabupaten Bengkulu Utara. Rencana pemekaran sendiri bermula pada tahun 1968 dan baru terealisasi pada tahun 2003 lalu. Pada tahun 2004, Hadis terjun ke dunia politik dan maju pada Pileg yang digelar perdana di Kabupaten Mukomuko. Berkat dukungan masyarakat, Hadis duduk sebagai anggota DPRD dengan jabatan Waka 1 DPRD Kabupaten Mukomuko priode 2004-2009.

Jauh sebelum meninggal dunia, Hadis memiliki harapan dan pesan untuk masyarakat Kabupaten Mukomuko. Pesan yang pertama yakni ”Jangan Sia-siakan Mukomuko, Terus Majukan Daerah Untuk Kepentingan Masyarakat”. Dan Pesan yang kedua adalah ”Jadikan Hukum Sebagai Pedang Yang Paling Tajam Di Kabupaten Mukomuko”. Kedua pesan tersebut dinilai sangat dalam maknanya dan penuh harapan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

”Kami sangat berduka atas meninggalnya Tokoh Presidium. Selama ini, kami jadikan sebagai panutan dan guru. Sikapnya yang bijak dan pekerja keras dalam perjuangan pemekaran bersama seluruh anggota tim membuahkan hasil. Dan Kabupaten Mukomuko inilah hasilnya sudah berusia 16 tahun. Kita sangat kehilangan. Banyak pesan dan harapan yang disampaikan jauh sebelum beliau meninggal. Dan tentu itu semua jadi pemacu seluruh lapisan masyarakat dalam memajukan daerah demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Musfar Rusli, Tokoh Masyarakat Mukomuko.

Ditambahkan Musfar, pihaknya meminta Pemkab Kabupaten Mukomuko untuk tidak melupakan jasa-jasa para Kesatria. Menurutnya, Pemkab mesti memberikan tanda jasa apapun bentuknya. Selain itu, meminta agar menyusun Perda Inisiatif Penghargaan Tahunan untuk para pejuang pemekaran Kabupaten Mukomuko.

”Berdirinya Kabupaten Mukomuko tidak lepas dari perjuangan para tim presidium disertai doa seluruh lapisan masyarakat. Dan ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah. Jangan lupakan jasa-jasa para kestaria itu. Bila perlu buat perdanya, sehingga setiap tahun ada penghargaan yang diberikan. Terutama saat HUT Kabupaten Mukomuko,” pungkas Musfar diamini Yusrizal.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *