Penuhi Kebutuhan Masker, Pemprov Bengkulu Libatkan Penjahit Lokal

KONTRIBUTOR : RIAN
PORTAL BENGKULU – Pemprov Bengkulu telah menyiapkan 100 ribu masker kain melalui Disnakertrans Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan masker kain bagi masyarakat Bengkulu di tengah pandemi Covid-19. Terkait produksinya, Disnakertrans Provinsi Bengkulu melibatkan Penjahit Lokal yang merupakan alumni didikan dari Balai Latihan Kerja (BLK).

Dikatakan Kadisnakertrans Provinsi Bengkulu Sudoto, terhadap produksi masker kain tersebut keterlibatan pata penjahit lokal ini telah sesuai dengan jenis masker yang terstandar. Dari target 100 ribu masker yang akan dbuat, diketahui saat ini masker yang telah siap distribusi sebanyak 30 ribu masker.

“Kita telah melakukan seperti yang diarahkan Gubernur. Kita targetkan pertengahan Ramadhan tahun ini produksi masker rampung dilaksanakan,” jelas Kadisnakertrans Provinsi Bengkulu usai mengikuti Rapat Evaluasi Gugus Tugas Covid-19 bersama Gubernur Bengkulu dan Tim Gugus Tugas, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Jum’at (24/04).

Lanjut Sudoto, sesuai dengan arahan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, terkait pendistribusian kepada masyarakat Bengkulu, teknisnya nanti akan disampaikan melalui komunitas kepemudaan di masing-masing kabupaten/ kota se-Provinsi Bengkulu.

“Skenario pendistribusian oleh Gugus Tugas dan kita hanya produksi saja. Sesuai arahan Pak Gubernur pendistribusia melalui komunitas-komunitas,” pungkasnya.

Sementara itu, selama Ramadhan 1441 Hijriyah ini, rencananya masker kain ini akan dibagikan ke masyarakat serentak dengan pemberian takjil oleh setiap Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu di masing-masing titik di kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.

Fokus Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu, pentingnya kesiapan refocusing dan realokasi anggaran dalam hal peruntukannya. Sehingga anggaran yang digunakan jelas sasarannya dan bisa dipertanggungjawabkan secara baik.

Dijelaskan Gubernur Rohidin, terdapat 2 aspek utama dalam penanganan Covid-19 yaitu aspek medis dan aspek dampak sosial. Terhadap aspek medis sepenuhnya diserahkan kepada Dinas Kesehatan dan Tim Medis RSMY, sementara aspek dampak sosial menjadi tanggung jawab bersama Gugus Tugas Provinsi yang di dalamnya juga terdapat seluruh OPD Pemprov Bengkulu.

Terkhusus penanganan dampak sosial Covid-19, Gubernur Rohidin menekankan pada beberapa aspek utama, prioritas penanganan kasus PDP, bantuan sosial lapis pertama yang tersebar ke kabupate/kota dan supporting dunia usaha, pertanian dan UMKM dengan melakukan pemberdayaan serta produksi 100 ribu masker kain dan percepatan distribusi.

“Jadi ini yang perlu menjadi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu. Saya meminta antar OPD bisa bersinergi sebagus mungkin dan bisa berkoordinasi sekaligus bertanggung jawab terhadap pemberdayaan sektor pertanian dan UMKM,” jelas Gubernur Rohidin pada Rapat Evaluasi Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bengkulu terkait kegiatan sosial ekonomi pada Ramadhan 1441 H, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Jum’at (24/04).

Sementara itu, setelah sebelumnya Pemprov Bengkulu menyiapkan 15 Milyar Rupiah untuk penanganan Covid-19, setelah melakukan penyisiran anggaran pada 15 item dalam APBD 2020, pemprov Bengkulu mendapati 5,2 Milyar Rupiah lebih.

Sehingga dengan total Rp 20,2 Milyar rupiah lebih anggaran untuk penanganan dampak sosial Covid-19 ini, Gubernur Rohidin berharap bisa semakin besar memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak langsung Covid-19 dan memberdayakan sektor pertanian (produk lokal) dan UMKM Bengkulu.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *