PEWARTA : RUDHY M FADHEL
JUMAT 8 MARET 2019
PORTAL LEBONG – Pada Kamis (7/3), telah digelar pembukaan secara resmi turnamen PS Lebong Cup II yang dilaksanakan di Stadion Taba Anyar, Kecamatan Lebong Selatan. Kegiatan tahunan tersebut diikuti oleh 36 klub se Kabupaten Lebong yang dibuka langsung oleh Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Bengkulu Tes, Yusal Vedo, SE selaku sponsor yang juga dihadiri sejumlah pejabat dan unsur tripika serta undangan lainnya. Pembukaan secara resmi ditandai dengan tendangan pertama atau kick off dilanjutkan dengan sambutan dengan harapan turnament yang digelar dapat mencari bibit pemain terbaik yang nantinya bisa dibawa ke ajang kompetisi yang lebih tinggi. Selain itu, untuk meningkatkan hubungan tali silaturahmi antar pemain dari masing-masing wilayah se Kabupaten Lebong. Usai pembukaan dilanjutkan laga perdana mempertemukan kesebelasan Gamas FC melawan Garda FC yang dipimpin langsung wasit berkompeten.
”Ajang turnamen ini bukan hanya untuk ajang olahraga di tingkat Kabupaten Lebong saja. Namun, untuk melahirkan bibit pemain yang nantinya bisa dibawa ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Jika banyak pemain profesional yang dilahirkan, kami yakin akan mengharumkan nama daerah sampai ke luar daerah,” ungkap Yusal Vedo yang akrab disapa Vedo.
Ditambahkannya, dalam turnamen tersebut pihaknya menghimbau para pemain untuk dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan profesional. Sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang berdampak negatif. Selain itu, 3 hal penting yang mesti diterapkan yakni OTO (Otot, tekhnik dan otak).
”Para pemain diminta untuk menjunjung tinggi sportifitas dan bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Intinya, kegiatan ini untuk jangka panjang dan punya harapan kedepan lebih baik lagi. Sehingga, persepakbolaan di Kabupaten Lebong dapat terus ditumbuhkembangkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga sebagai Ketua Umum PS Lebong, Gunawan mengatakan bahwa kegiatan tunamen PS Lebong Cup akan terus digelar secara rutin. Menurutnya, selain mencari bibit pemain juga menghidupkan aset berupa stadion. Selama ini, sekitar 5 tahun kondisi lapangan semak belukar. Melalui swadaya dan kerjasama yang baik, akhirnya lapangan dapat dibersihkan serta mampu menjadi tempat pergelaran turnamen.
”Kegiatan dalam rangka pencarian bibit pemain dan menumbuhkembangkan rasa saling memiliki (sense of belonging) agar ikut menjaga aset pemerintah yang nota bene juga milik masyarakat. Harapan kita kedepan, tidak ada aset yang terbengkalai karena dapat digunakan untuk kegiatan positif. Para pemuda juga ada kegiatan setiap sore untuk latihan. Kita berharap dengan turnamen ini, semua pihak mendukung dan para pemain mampu bermain secara profesional. Kegiatan ini juga sebagai hiburan bagi masyarakat,” pungkasnya.
